Menurut hikayat, cookies ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pembuat kue yang ingin membuat kue dalam ukuran besar. Sebelum dipanggang seluruhnya, Ia mencoba sedikit dari adonannya terlebih dahulu untuk dipanggang dalam oven. Tak disangka percobaannya menghasilkan kue kecil yang renyah, kering, dan dapat disimpan dalam waktu lama.
Di Amerika,
cookies digambarkan dengan bentuk tipis, manis, biasanya berukuran kecil. Secara
harfiah, cookies dapat berupa makanan kecil, berbahan tepung, bertekstur renyah
atau lembut. Ada berbagai macam nama yang berbeda di berbagai negara untuk menyebut
cookies. Di inggris dan Australia cookies disebut dengan “biscuits”, Spanyol meyebutnya dengan “galetas”, dijerman disebut “keks”
atau “Plzhen” untuk kue Natal, di
italia ada beberapa nama untuk menyebut cookies diantaranya yaitu “ameretti” dan “biscotti”, dan di Indonesia kita sebut dengan Kue Kering. Nama cookies
sendiri diturunkan dari Bahasa belanda “kokje”
yang berarti kue kecil. Biskuit berasal dari serapan bahasa latin yaitu “bis coctum” yang berarti “dibakar dua
kali”.
Cookies atau kue kering masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda. Jadilah kue kering sangat merakyat di Indonesia, terutama ketika menyambut hari Idul Fitri.
0 komentar:
Posting Komentar